Semiotika Analis Lukisan The Persistence Of Memory

 

1.     Pendahuluan

Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seni rupa dapat dikatakan sebagai cabang seni yang membentuk suatu karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.

Seni lukis adalah cabang ilmu seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi dengan media kanvas atau permukaan datar lainnya. Media untuk seni lukis biasa diisi oleh unsur-unsur pokok yaitu garis dan warna hasil dari permainan cat atau pewarna, dengan pembubuh gambar lainnya. Lukisan The Persistence Of Memory merupakan hasil karya seorang seniman yang bernama Salvador Dali yang beraliran Surealisme. Salvador Dali merupakan seorang pelukis surealis yang terkenal, Salvador Dali terlahir dengan nama Salvador Felipe Jacinto Dali Domenech pada tanggal 11 Mei 1904, di desa pertanian kecil Figueres Negara Spanyol. Di akademi itulah Dali mulai mengenal berbagai kalangan seniman seperti pembuat film Luis Bunuel dan Penyair Federico Lorca.

2.   Isi / Analis

Semiotika adalah studi tentang makna keputusan dan tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kesamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. semiotika dapat dianalisis secara diakronis dan sinkronis. Analisis diakronik ialah analisis mengenai perubahan historis bahasa, yaitu bahasa dalam dimensi waktu, perkembangan dan perubahannya. Sedangkan analisis sinkronik adalah analisis bahasa pada satu momen waktu tertentu saja. Analisis ini disebut juga sebagai pendekatan strukturalisme, yaitu pendekatan yang melihat hanya struktur bahasa, dan mengabaikan konteks waktu, perubahan, dan sejarahnya. Dalam Lukisan The Persistence Of Memory merupakan sebuah hasil ekspresian dari memori Salvador Dali semasa usia remajanya yang mengungkapkan suatu pemikiran dari seorang Salvador Dali yang mencakup dunia psikoanalisis terdapat pertanda konsep materi, ruang, waktu, mimpi, fantasi dan ilusi. Jika dilihat dari biografinya maka kita dapat menemukan pertanda bahwa sejak usia remaja ayah dali menanamkan ketakutan terhadap syphilis yang akhirnya terbangun menjadi paranoia seksual hingga ia berusia dewasa. ia juga dikatakan mengidap insect phobia, ada beberapa analisis karya dali yang menyebutkan, semut dan belalang pada karya-karyanya adalah penggambaran terhadap ketakutan yang seksual.


Pendekatan analisis simbol atau pertanda semiotika tersebut antara lain, yaitu sebuah bukit, gurun, jam, dan semut. Menurut seorang pelukis, makna umum dari lukisan ini adalah Time Has No Meaning. Banyak sekali persepsi orang-orang yang mengartikan apa makna dari lukisan ini. Namun, untuk benar-benar mengartikan lukisan The Persistence of Memory ini, satu-satunya cara ialah untuk memahami dan merasakan apa yang Dali rasakan ketika ia melukis lukisan ini.

 



Semiotika atau penanda dari Hasil Lukisan tersebut terlihat pada jam waktu yang meleleh sebagai objek utama dalam lukisan ini. Pengorganisasian yang tetap utuh dan menyatu meskipun penerapan hukum proporsi dan komposisi sengaja dibuat abstrak atau tidak teratur. Pewarnaan yang diberikan menghasilkan suasana yang sunyi dan misterius namun tetap hidup bagi penikmat lukisan tersebut. Sedangkan dari segi unsur pendukung yang lain seperti landscape dari pegunungan dan pantai memberi dukungan yang kuat dalam segi surealismenya. Lukisan berjudul The Persistence of Memory ini menunjukkan makna ekspresi dan inovasi yang abstrak dan artistik yang sangat tinggi. Dengan lukisan ini didukung oleh kemampuan pelukis yang menuangkan fantasi dan ilusinya pada media kanvas, serta kemampuannya dengan memadukan media, teknik, pengorganisasian struktur rupa, dan isinya.

3.   Kesimpulan

Semiotika adalah studi tentang makna keputusan dan tentang tanda-tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukan, kesamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. semiotika dapat dianalisis secara diakronis dan sinkronis. Analisis diakronik ialah analisis mengenai perubahan historis bahasa, yaitu bahasa dalam dimensi waktu, perkembangan dan perubahannya. Sedangkan analisis sinkronik adalah analisis bahasa pada satu momen waktu tertentu saja. Jika dilihat dari biografinya maka kita dapat menemukan pertanda bahwa sejak usia remaja ayah dali menanamkan ketakutan terhadap syphilis yang akhirnya terbangun menjadi paranoia seksual hingga ia berusia dewasa. ia juga dikatakan mengidap insect phobia, ada beberapa analisis karya dali yang menyebutkan, semut dan belalang pada karya-karyanya adalah penggambaran terhadap ketakutan yang seksual.


Pendekatan analisis simbol atau pertanda semiotika tersebut antara lain, yaitu sebuah bukit, gurun, jam, dan semut. Semiotika atau penanda dari Hasil Lukisan tersebut terlihat pada jam waktu yang meleleh sebagai objek utama dalam lukisan ini. Pengorganisasian yang tetap utuh dan menyatu meskipun penerapan hukum proporsi dan komposisi sengaja dibuat abstrak atau tidak teratur. Pewarnaan yang diberikan menghasilkan suasana yang sunyi dan misterius namun tetap hidup bagi penikmat lukisan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revew Analis Semiotika

Literatur Review Sisca Kohl